Pertanyaan sederhana, tapi butuh perenungan dalam menjawabnya. Patut kita bersyukur pada Allah swt jika nanti Allah swt perkenankan kita bertem di bulan yang penuh dengan keberkahan ini. Jika merenungi umur yang telah diberikan oleh Allah swt maka telah berapa ramadhan yang kita lewatkan dengan kesia-sia-an, tanpa ada kemajuan justru semakin mengalami kemunduruan dan tak ada perbaikan.
Akankah ramadhan kita kali akan sama seperti tahun lalu, ataukah akan ada peningkatan atau justru semakin mengalami penurunan? Semuanya dapat kita jawab pada apa yang telah kita persiapkan hari ini. Dan sudah sampai mana kita kemudian mempersiapkannya?
Sangat disayangkan, bulan penuh keberkahan ini justru dilewatkan begitu saja. Seakan hidup untuk selamanya dan kematian seakan masih lama menjemput. Padahal bisa jadi setiap pertemuan dengan ramadhan adalah kesempatan yang diberikan Allah swt kepada kita untuk mulai memperbaiki diri. Dan menjadi sangat aneh, justru kita telah lama mempersiapkan apa-apa kebutuhan untuk hari Id-Fitri dibandingkan menjalani ramadhan itu sendiri.
Hari Id-Fitri yang ditandai sebagai wujud dari kemenangan namun kita sendiri tak pernah serius untuk mengikuti pertempuran? Dengan kondisi ini, layakkah kita merayakan kemenangan? Betapa malunya kita pada Allah swt, karena persiapan menyambut kemenangan itu sendiri adlah rezeki dari-Nya tapi kita tidak mau berjuang menghadapi arena pertempuran yang telah disediakan-Nya.
Kembali lagi pada pertanyaan, sudah sampai dimanakah persiapan ramadhan kita? Tak ada kata terlambat untuk mempersiapkannya, walalupun waktu hanya tinggal beberapa hari lagi.
Mari kita memulai dari sama-sama untuk mengingatkan sudah sampai dimana persiapan ramadhan kita.
Wallahualam


Berkomentarlah dengan cara yang baik. Jangan beriklan disini. Semoga silaturahim diantara kita tetap terjaga
Terima kasih